Saya, Rian. Anak rantau yang nyewa rumah kecil di akhir gang tersumbat. Dari luar, rumah itu lazim aja—dinding kumal, pintu kusen yang udah reot. Tetapi untuk saya, itu merupakan tempat di mana mimpi saya diawali, ataupun bisa jadi pula selesai.
Hari- hari saya tidak jauh- jauh dari kerjaan freelance konsep, nangkring serupa temen kos, serta kegemaran terkini saya: bermain scatter hitam di Pragmatic slot online. Bukan sebab saya ingin jadi baginda praktis, tetapi sebab itu ngasih saya kehebohan yang buat kurang ingat serupa bobot hidup sesaat. Scatter itu seperti impian kecil di tengah hidup yang flat—gue senantiasa nungguin jackpot, serupa seperti saya nungguin hidup saya berganti ekstrem.
Seluruh mulai berganti durasi saya dapet berita kurang baik dari kantor freelance saya. Cetak biru besar yang saya handle dibatalin. Tidak hanya tertunda, fee saya pula tidak cair. Saya belingsatan. Uang dana saya bermukim lumayan untuk beri uang carter rumah bulan ini serupa makan mie praktis sepekan. Di tengah seluruh kekalutan itu, saya nyoba cari pelarian. Serta lo mengerti apa yang saya jalani? Buka scatter hitam di handphone saya.
Malam itu, scatter saya rancu. Tidak terdapat jackpot, tidak terdapat gratis spin, hanya selisih saya yang kian pipih. Saya buang HP ke kasur sembari ngelus dada. Gimana ini, Tuhan? bisik saya ayal. Tetapi saya tidak nyerah. Hidup kan memang gitu, kan? Kadangkala lo di atas, kadangkala di dasar.
Besoknya, saya bangun dengan perasaan berat. Di meja, terdapat pesan peringatan dari owner rumah carter. Beri uang carter bulan ini ataupun pergi pekan depan. Saya pegang pesan itu lama, sembari mikir metode untuk survive. Saya coba mendatangi konsumen lama, cari cetak biru terkini, apalagi nyoba apply kerjaan senantiasa. Tetapi seluruh berakhir serupa: tidak terdapat balasan.
Hari- hari saya jadi kian suram. Malam- malam, saya bersandar di pojok kamar sembari nge- spin scatter hitam lagi. Kali ini, bukan hanya untuk pelarian, tetapi untuk impian terakhir. Saya mengerti itu tidak logis, tetapi di kepala saya, jika scatter saya gacor malam ini, saya dapat beri uang carter serta makan. Satu jackpot aja, serta seluruhnya selesai.
Malam itu, rumah saya sepi amat sangat. Lampu kamar gelap, suara kipas angin hampir tidak kedengeran. Saya nge- spin dengan impian besar, tetapi scatter saya tetep tidak pergi. Seketika, dada saya terasa berat. Napas saya pendek- pendek. Saya coba berdiri, tetapi pemikiran saya kabur. Ini mengapa, sih? Saya belingsatan. Tetapi tidak terdapat siapa- siapa di rumah itu untuk nolongin saya.
Saya jatuh ke lantai. HP saya sedang bercahaya, layar scatter hitam yang tidak gacor jadi panorama alam terakhir saya. Saya hanya dapat mikir, Apa ini akhir saya? Mati di rumah carter dengan selisih nihil serta hidup yang tidak kemana- mana?
Esok paginya, orang sebelah nemuin saya tidak siuman di lantai. Mereka panggil ambulan, tetapi seluruh udah telanjur. Dokter bilang saya kena serbuan jantung sebab tekanan pikiran berat. Ironis, kan? Saya mati di rumah carter kecil ini, tanpa terdapat yang mengerti jika di batin saya, sedang terdapat banyak mimpi yang belum saya peroleh.
Tetapi narasi saya tidak berakhir di mari scatter hitam pragmatic. Sehabis saya tidak terdapat, orang sebelah saya nemuin gundukan konsep yang saya kerjain di kamar. Mereka upload karya- karya saya ke alat sosial. Tanpa saya duga, konsep saya jadi viral. Banyak orang heran serupa buatan saya, serta terdapat yang bilang jika saya merupakan artis yang lenyap sangat kilat.
Saya bisa jadi mati di rumah carter itu, tetapi jejak saya tetep terdapat. scatter hitam tidak sempat kasih saya jackpot, tetapi hidup saya, yang saya pikir kandas keseluruhan, nyatanya tetep memiliki maksud. Jadi, jika lo lagi ngerasa hidup lo mentok, inget narasi saya. Kadangkala lo tidak dapat liat hasil dari apa yang lo perjuangin, tetapi bukan berarti itu percuma.
scatter hitam bisa jadi tidak senantiasa gacor, tetapi hidup, meski berat, senantiasa memiliki metode untuk kasih lo kejutan di durasi yang tidak lo duga.